Mau Support @gopalenong ?

Saya Mencoba Menulis Apa Yang Ada Di Pikiran Saya

Aku Bingung, apa yang aku harus tulis di blog ini. Hampir 6 Tahun aku tidak menulis di sini. Hanya Instagram dan terkadang wattpad menjadi tempat saya berkarya. Ini Adalah awal di mana, pada akhirnya, langkah besar harus ku ambil demi kehidupanku dan keluarga ku, terutama untuk Ibuku.


Ya, tahun 2020 kita diguncang dengan Covid-19, di tahun ini pula aku terkena demam berdarah. Sungguh sial, bahkan lingkungan rumahku mendapat label kejadian luar biasa akibat demam berdarah. Tahun ini juga, aku disibukkan dengan pencarian relasi. Ya, aku memang tidak melanjutkan skripsiku di tahun itu. Di saat orang lain mungkin sibuk dengan skripsi atau sibuk untuk menjaga jarak karena Covid-19, aku malah disibukkan dengan pencarian Relasi. 2020 Akhir adalah titik balikku menentukan langkah selanjutnya.

Alwan, keponakan jauh sekaligus seseorang yang mengajakku masuk ke suatu komunitas film kecil di Kota Tangerang, yang dalam perjalanan dia justru keluar dari komunitas itu. Aku hendak menjajaki diri kembali di dunia perfilman. Ya, bermodal beberapa cerita yang pernah aku buatkan visualnya, dalam sumber yang alakadarnya, aku menjajal untuk kembali ke hobiku yang lama. Yang mulai ku kubur setelah lulus SMA. Aku tidak tau bahkan ini akan terjadi, ternyata apa yang ku lakukan selama ini hanyalah linimasa.

2021, secara terus terang aku meminta kepada seorang perempuan, tante dari temanku, untuk dimasukkan dalam lingkungan Pekerjaannya. Kurang dari empat juta rupiah perbulan aku mendapatkan gaji. Tapi, tidak ada yang lebih bahagia ketika ibuku senang dan saudara-saudaraku akhirnya termotivasi untuk tidak berpangku dengan ibu. Sebuah keberhasilan yang mungkin orang lain tidak tau atau mungkin bahkan menganggapnya remeh.

di Tahun ini, 2022, aku kembali dihadapkan dengan pilihan berat, mungkin ini yang terberat. Aku dikirimkan surel oleh pihak Kampus untuk segera memutuskan akankan aku lanjut kuliah, dengan pembayaran uang kuliah tunggal yang begitu besar, atau aku harus mengundurkan diri. Ibu terlihat sedih mendengar apa yang aku lontarkan. Namun, dia sudah putuskan apapun yang aku, bahkan saudara-saudaraku pilih, selama masih menjadi hal yang baik, ia akan dukung. Kembalinya aku bertanya kepada sahabat sekaligus mantanku untuk meminta saran. Aku ingat dia berkata:

"Memilih untuk berkata tidak adalah hal yang sulit, Aku justru kagum padamu ketika kamu tau apa batasanmu dan kamu memilih untuk mengakhirinya. Ketimbang kamu melampaui batasan yang kamu sendiri tidak yakin sanggup menjalaninya."

Tahun ini, terakhir aku bekerja di lingkungan kerja tempat tante temanku bekerja. Dan di tahun ini juga, aku disuuguhkan kembali pilihan untuk mencari pekerjaan yang jelas atau menjalani perusahaan baru bersama temanku yang kejelasannya entah kapan. Sebuah perusahaan yang sebelumnya merupakan komunitas film kecil. Yang tadinya aku bekerja sebagai penulis naskah dan asisten sutradara. Yang kini ditawarkan menjadi Direktur Keuangan.

Yang aku pikirkan sekarang, di tahun dua ribu dua puluhan ini. Aku mendapati banyak langkah besar dan pilihan besar. Aku tidak bisa menyesali perbuatanku selama ini, hanya saja aku harus bekerja keras agar bisa menyenangkan Ibuku, dan memotivasi saudara-saudaraku. Aku tidak menyesal, aku tidak menyesal, aku tidak menyesal.

Supaya Tidak PHP

Nu, gue kan udah bilang bakal ngeblog. Maaf ya kemarin ngga jadi. Nih, sekarang gue bikin postingan baru. Diliat ya, Nu.

Kata-kata yang dia-Nunu-buat sendiri di blog ini.
Bentar lagi rabu ya, Nu?
Bentar lagi tanggal 7.

KONTEN CERITA

KONTEN CERITA DI BLOG INI SUDAH DIUPDATE DI DISIN

My First Girlfriend


Perjuangan pencarian si @gopalenong dalam mendapatkan pacar pertamanya.

Entri Populer