Mau Support @gopalenong ?

Intel.



Kelas 9, gue mendapat respon yang cukup baik dari guru-guru yang mengutuk pacaran di Asy-Syukriyyah. Hal itu bermula dari respon gue tentang pacaran di Facebook. Seperti Bu Nia, Bu Desi, Pa Rama melihat respon gue yang negatif tentang pacaran ini yang akhirnya memilih gue. Memilih gue untuk menjadi intel kelas 9. Bukan itu doang, gue terbilang intel yang aktif di Asy-Syukriyyah, kalo beberapa tahun yang lalu intel tidak aktif karena “solidaritas”. Kini gue jadi independen. Banyak yang benci sama gue, dari yang pacaran bahkan gak yang pacaran.

Banyak respon negatif dari anak-anak tentang profesi baru gue yang diberi oleh guru-guru. Yang ngeblock gue di twitter, yang unfriend gue di facebook, bahkan ada yang meneror gue. Menyuruh gue ngaca karena gue masih punya gebetan. Fasial adalah salah satu dari yang mewakili anak-anak yang secara frontal mention gue di twitter.

“Jangan banyak bacot lu, Im! Jangan ganggu cewek gue!”
“Yeh, cewek lu manja atau apa sih? Ngadu ke elu!”
“Jadi maulu sekarang apa?!”
“Yah, gue mau makan. Gue laper, Sal!”
“LUCU LU! HAHAHAHA!”
“Emang gue pelawak?”
“Eh ngocol lu! Ngaca dong!”
“Lah? Kok ngaca?”
“Iya! Munafik lu! Masih aja juga pacaran sama Dhea!”
“Gue gak pacaran sama Dhea!”
“MUNAFIK LO! Coba lu ngomong putus ke Dhea!”
“Pacaran aja gak! Gimana mau putus!”
“Bilang aja lu pacaran!”
“Gue gak pacaran!”
“Yaudah ngomong!”

Gak enak hati, gue sms dulu ke Dhea. Dhea nanggepin dingin hal itu, gue makin terpojok. Karena gue merasa gak ada yang mendukung gue. Seketika gue inget perkataan Abi (Bapak) gue.

“Fal, ada saatnya islam kembali menjadi stranger, Asing. Akhir dari dunia ini.”
“Fal, pada saatnya yang benar jadi minoritas dan akan dijauhi dari mayoritas.”

Gue memegang kata-kata pembakar semangat gue. Gue gak bego kali ini, perkataan gue gue pikirin berkali-kali. Pada akhirnya, gue mention ke Dhea dan Faisal.

“Noh Sal! Gue udah bilang putus ke Dhea! Sekarang giliran lo!”
“Mana gue mau! Kampret!!!”
“Jadi sekarang siapa yang munafik?”
“Jadi maulu apa sekarang?”
“Gue mau lu mukul gue nanti!”
“Ngapain juga gue mukul lu! Gue masih anggep lu temen ya! Jadi gue maafin lu kari ini!”

Pada akhirnya, gue mengakhiri pertengkaran via twitter. Yang melihat? Semua anak yang nge-follow gue dan Faisal, banyak banget! Banyak yang pro ke Faisal, gue makin dibenci.

Besoknya, semua anak menjauh dari gue dan mendekat ke Faisal, gue gak abis pikir apa yang terjadi dengan dunia ini. Gue selalu ngetwit yang intinya “Kiamat semakin dekat.” Tapi, setelah gue pikir lagi untuk sesaat. Jelaslah kiamat semakin dekat, kalau semakin jauh itu tandanya kita jalan mundur. Kan lucu waktu mundur gak maju.
 
Faisal sudah, Brian. Kini Brian pacaran dengan Gesya. Ini hal yang paling gue kaget. Gesya memang dulu sudah punya rasa ke Brian. Tapi saat awal masuk gue pernah nanya ke Brian.

“Bri, lu suka sama Gesya?”
“Kagak lah, Im!”
“Serius, Bri?”
“Yaiyalah, Im hahahaha!”

Gue percayai Brian, karena dia orangnya gue kenal jujur ke gue. Tapi, kenyataanya dia pacaran sama Gesya. Gue coba ngomong ke Brian tentang sifat buruk Gesya yang gonta-ganti pasangan, dan kalo udah ganti pasti dia ngejelekin anak yang lain. Brian malah balik dengan perkataan yang paling gue benci.

“Hidup hidup gue! Urusin aja hiduplu!”

Hal itulah yang membuat gue lebih baik diam dan mengalah daripada gue lanjutin. Gak ngefek!

Dua orang itu dari temen sekelas gue. Gue coba memberi pengarahan tapi mereka tolak. Tapi begonya gue malah ngurusin kelas lain. Kelas gue aja belum bisa gue urus malah ke kelas lain.

Ada satu geng, namanya geng Hamba Allah. Iya namanya Hamba Allah, tapi kelaukan jauh dari apa yang Allah Izinkan. Bahakan kata Pa Arief dalam perkataanya sehabis sholat Dzhur itu membuat geng tersebut geram dengan beliau.

“Namanya doang sih Hamba Allah, tapi kelaukan Hamba Iblis!!”

Kenapa Pa Arief mengatakan demikian? Lu tau Asy-Syukriyyah? Guru-guru bukan Cuma mendidik, tapi membimbing. Membimbing murid-muridnya menjadi generasi Robbani, generasi yang Allah Ridhai. Sesuai dengan Mars SMPI Asy-Syukriyyah.

“Mencetak Generasi Robbani.”

Tapi yang geng Hamba Allah lakukan adalah hal-hal yang dibenci oleh Allah. Di kelas gue, ada 2 anak yang termasuk geng Hamba Allah. Keke dan Karin. Gue coba menjauhi mereka dari geng Hamba Allah. Mereka menjawab apa yang gak bisa gue sangkal.

“Lu gak tau tentang kita! Lu gak tau hal-hal positif kita! Jadi lu jangan menjudge kita!”

Ada benarnya juga dia berkata itu, kita gak boleh menjudge mereka yang dianggap negatif sebelum kita benar-benar merasakannya. Gue sempet berpikiran itu dan hampir gue memikirkan tentang kedepan gue gak mau menjadi intel. Tapi Allah memberi gue pemikiran. Memang kita gak boleh menjudge yang negatif, kita ambil yang positif. Tapi, perlu dicatat bahwasannya hal positif dan negatif dalam satu paket itu harus diambil keduanya. Memang solidaritas adalah hal yang sangat positif. Tapi, tau gak bahwasannya solidaritas telah disalah kaprahkan oleh orang-orang yang membuat orang itu bebas, memilih positif dan negatif dalam satu paket. Tapi, pasti ada satu paket di mana isinya positif saja. Maka carilah paket itu dan ambil. Pasti kalian gak bakal di judge. Meskipun dijugde, kalian bisa ambil hikmah dari hal tersebut dan kalian dapat mengintrospeksi diri.

Semenjak itu, Hamba Allah memusuhi gue abis-abisan. Ketika gue dateng, mereka bubar. Ketika gue makan, mereka langsung cari tempat lain buat makan. Bahkan ketika gue boker, mereka cebokin dan siremin... yang terkahir gue boong.

Banyak yang mencaci gue munafik, ada yang menghina gue sok alim, yang parah dia menghina gue prophet (nabi). Awalnya, gue gak peduli sama hinaan prophet. Sampe pas gue kasih tau (curhat) ke Abi gue.

“Bi, di sekolah aku sering di katain prophet loh?”
“Prophet? Alat tiup itu?”
“Itu terompet.” Ngelawak dia.
“Emang prophet artinya apa?”
“Nabi.”
“Itu penghinaan! Parah banget!”
“Loh? Emang kenapa, bi?”
“Coba kamu pikir, nabi itukan membawa pesan.”
“Emang iya, terus?”
“Nah, nabi terakhir kita siapa?”
“Ya jelas, Nabi Muhammad SAW lah, Bi.”
“Nah! Karena terakhir beliau, berarti yang mengaku nabi setelahnya sesat. Kamu mau dikatain sesat.”
“Err iya juga yak. Aku gak kepikiran sampe situ, Bi.”
“Itu karena kamu pendek akal.”
“Did you mean, P.A?”
“Nah kamu tau itu.”

Kampret, gue dikatain P.A sama Abi. Tapi, beliau benar. Gak ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Mereka yang mengaku nabi setelah beliau hanyalah pembohong belaka. Gak ada yang lebih bagus darinya. Yang lebih mahal banyak, kan? Ekhm, ini gue jadi promosi obat nyamuk.

Kebanyakan mereka yang ngaku jadi nabi. Itu dikarenakan beberapa hal.

1.      Abis Meditasi
Kebiasaan ini memang sering terjadi bagi orang yang suka meditasi. Katanya sih orang itu dapet Ilham dari Allah untuk menyebarkan ajaran-Nya. Tapi, yang namanya meditasi itu harus merem. Kalo merem kelamaan jadinya ketiduran. Tidur itu menghasilkan sebuah mimpi. Mimpi itu bisa benar bisa salah. Jadi jangan percaya dulu dengan mimpi! Jadinya NGIMPI!
2.      Kelainan Jiwa
Ini lebih parah lagi. Orang yang semedi alias meditasi itu kebanyakan orang normal. Orang yang berkelainan jiwa biasanya ngaku-ngaku dapet buku dari Allah, padahal bukunya buku tulis anak-anak. Orang-orang macam ini biasanya abis terkena musibah yang sangat dahsyat yang merusak sistem kerja otaknya dan mengakibatkan ia menjadi gila. Keren kan diagnosa gue? Calon arsitek gitu.
3.      Pengen Terkenal
Orang terkampret di seluruh dunia. Sejagonya Ayu TingTing bernyanyi alamat palsu dan belum ketemu alamat aslinya. Sejagonya Shinta dan Jojo yang tadinya lipsing sekarang makanin sosis orang, ehm maksud gue iklanin sosis. Ini mau tenar dengan cara mengaku Nabi. Sebenarnya, orang yang ini termasuk kategori kelainan jiwa. Tapi ini orang berkelainan jiwanya lebih mutakhir, bombastis, dan yang pastinya tetep gaya.

Tapi, dari ketiga itu gue gak masuk semua kategori. Gue cuman menyampaikan apa yang Allah berikan melalui Qur’an dan Hadits Rasul. Gue gak percaya kalo gue bakalan dihina prophet cuman gara-gara gue ngomong “Pacaran itu gak boleh.” Di depan pantat mereka. Seharusnya mereka lebih peka, apalagi cowok.. maksud gue cewek.

0 Komentar:

Posting Komentar

Tempat Tinggal

My First Girlfriend


Perjuangan pencarian si @gopalenong dalam mendapatkan pacar pertamanya.

Entri Populer