Mau Support @gopalenong ?

CerPen (3 Desember 2011)

Gue dapet ide menarik buat bikin cerpen. Sebenarnya bukan gue doang. Ada Hisyam, Iqbal, dan Ilham yang membantu membuat ini. Judulnya G33Kg (Gara-Gara Gas 3 Kg). berikut cerpennya.
Suatu hari yang bahagia. Seorang pendekar bernama syahroni menjenguk omnya yang sedang sakit di rumahnya. Dengan membawa vespa butut milik kakeknya. Dia sampai di rumah omnya dengan selamat. Omnya lagi sakit-sakitan (artinya sakit boongan. Soalnya kalo sakit beneran. Dia absen dalam cerpen ini).
“Assalamualikum om!” tegur Roni Mantab.
“Waalaikum salam” jawab om ganteng.
“lagi bakar sate toh om.?”
“sate gundulmu.!”
“lho Kok ngebul om.?”
Ternyata tak terduga. Pinggang om roni berasap dan pedang yang dari tadi di pegang om terjatuh dan pinggangnya pun mengeluarkan listrik. Bekson dangdut keluar dari atap.
“lho kok konslet.?” Roni bingung.
Tak dijawabnya oleh om bikin roni kesal. Ditambah lagi omnya berjoget.
“ditanya kok malah joget. Bikin kesel sebel sebel sebel!” kata roni membanci.
“orang lagunya dangdut kok gak joget. Kamu ini gimana toh.?” Kata si om. Ompun terjatuh. Untungnya roni menyelamatkannya dengan seganjil cinta Lumpur (maksud Lumpur adalah campuran dari tanah dan air).
“om kenapa.?” Tanya roni.
“matamu kok merah ron.? Belekan ya.?” Jawab om ngeledek.
“mataku kan kena asep, jadi perih. Om kenapa.?” Tanya roni.
“sebetulnya ato sesalahnya itu terserah kamu. Om kan lagi motong pepaya make piso panjang itu. Om meleng, kebablasan, malah kena pinggang om yang ada listriknya. Kemudian… bentar, om rebahan dulu biar enakan ngomongnya, capek kan kamu pegang om terus. Sekalian ambilin piso panjang itu.” Kata om sampe-sampe yang nulis jadi ngantuk.
“nih om.” Menyerahkan piso panjang milik om.
Tiba-tiba om menodong piso itu ke kepalanya roni. Roni kaget ketakutan.
“Sekarang aku kasih tau kamu.! Kalo motong pepaya jangan make piso ini.! Ini tajem.! Pake aja piso yang pendekan. Meskipun lama yang penting aman.” Sahut om.
“oke om. Sante om. Cool down.” Dengan gantengnya. Pendekar jelek itu meredakan amarah om.
“kekkk hekkk khkkk.” Omnya bengek, dan dia terpapar tak beradaya. Tapi gak mati.
“innalillahi. Semoga amal perbuatannya diterima di…”
“Wedhus.! Siapa bilang aku dah mati.! Semaunya aja.!” Potong om kesal.
“dikirain udah mati. Kan warisan om bisa buat saya. Hehehehe.” Ngeles melas dia keluarkan.
“om ini hanya punya tanah yang subur. Banyak ijo-ijonya”
“di mana om.?” Tanya roni kegirangan.
“di Purboloyo. Lebarnya 2 x 1 meter”
“enggak jadi ah om. Nanti aku kualat.!”
Bagi kalian yang tidak tau apa itu purboloyo. Itu adalah TPU di JaTeng (sotoy).
“lah, trus istri om gimana.?” Lanjut roni.
“om gak punya istri.?”
“lho kok bisa.?”
“Dosakah aku mencintaimu…” kata Giring
“inilah cintaku… hu…”kata Petra
“om troma ama yang namanya percintaan. Dulu om punya istri yang cantik kaya jupe itunya. Ternyata dia waria umur 18 tahun yang make balon di dadanya. Om langsung cerain.”
“kasian amat om. Tapi om jangan mati dulu ya. Om cari lagi. Kan kalo om mati jandanya bisa buat aku. Hehehe.” Kata roni nyolot
“dari pada istriku buat kamu. Mendingan tak bunu sampeyan sekarang juga.!” Petir menyambar. Roni ketakutan, giring marah, petra melas, dan Ilham tertawa bahagia.
“jangan om.!” Sahut roni.
Tiba-tiba ada sebuah benda asing jatuh dari langit. Berwarna hijau dan berebentuk bola, benda itu bercahaya.
“om itu apa toh.?” Tanya roni.
“itu gas 3 Kg ron.” Jawab om
“oh ini bentuk gas Kg. mendingan di tendang.” Kata roni. Kemudian roni menendangnya. Omnya tidak melihat.
“om, gasnya udah saya tendang jauh dan tak akan kembali lagi. Semua telah terkendali. Its under control.” Dengan gantengnya dia berkata.
“Kambing.! Itu gas buat masak nasi. Ambil lagi.!” Om kesal.
“udah jauh om, cari yang baru ya.?”
“seterah kamu.! Yang penting ada.!”
“duitnya om.?”
“make duit kamu lah.! Kan ini salah kamu. Jadi kamu yang harus ganti.!”
“Ya udah om.! Roni pergi dulu. Assalamualikum.!”
“waalaikum salam.!”
Akhirnya roni pergi ke laura mart yang tak jauh dari sana. Membawa vespa dengan membonceng giring, ilham membawa petra.
“mas. Ada gas 3 Kg gak.?”
“ada dek, ini.” Sambil memberi gas 3 Kg Kw 3.
“ini gas bergaransi 5 hari setelah pembelian dek, jadi kalo gasnya udah abis. Adek bisa ke sini sebelum hari ke 5 dan harganya free.!”
“iya mas.?”
“masa boong.!”
“oke mas.! Berapa ini.?”
“7 peni ja.”
Setelah berbincang dengan mas tersebut. Dia keluar dari toko. Giring tak percaya, petra hanya terdiam, dan ilham sudag pulang 5 menit yang lalu karena udah dipanggil emaknya suruh makan malem. Tapi, roni melupakan sesuatu. Aman gaknya gas tersebut. Roni berbalik dan…
“lho mana tokonya.?”
“udah tutup. Adanya londri. Murah lho. 3 peni per kilo.!”
doeeeennngg…!!!
Roni pun pulang membawa vespa mambawa gas 3 Kg Kw 3 dan memboncneg giring dan petra. Change 3 coy.!
Sesampainya di rumah om, dia langsung ke dapur, hisyam datang. Tapi si hisyam sudah telat. Pas roni ingin memakai gas itu. Ternyata… DURA… (salah) DUARRRRRR…! Sebuah ledakan dahsyat. Keluar dari dapur, Roni terkena luka bakar yang cukup serius. Petra terkena luka bakar di bagian pantatnya. Giring dan hisyam serta omnya selamat karena tidak ada di TKP.

0 Komentar:

Posting Komentar

Tempat Tinggal

My First Girlfriend


Perjuangan pencarian si @gopalenong dalam mendapatkan pacar pertamanya.

Entri Populer